PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
A. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi
dan proses terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia
B. INDIKATOR
1. Melacak perbedaan perspektif antar kelompok sekitar
proklamasi kemerdekaan Indonesia
2. Menyusun kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia
3.
Mendeskripsikan
secara kronologis proses penyebaran berita tentang proklamasi kemerdekaan dan
sikap rakyat di berbagai daerah
4.
Menjelaskan
proses terbentuknya negara dan pemerintah Republik Indonesia beserta kelengkapanya
dengan sidang PPKI
5.
Menganalis dukungan spontan dan
tindakan heroik dari berbagai daerah terhadap pembentukan negara dan pemerintah
Republik Indonesia
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah
mengikuti pembelajaran, siswa mampu menjelaskan proses persiapan kemerdekaan
Indonesia.
D. DESKRIPSI MATERI
1.
Proses Berakhirnya Kekuasaan Jepang di
Indonesia
Menjelang
tahun 1945, posisi Jepang dalam perang Pasifik mulai terjepit. Jenderal Mac.
Arthur, Pamglima Komando Pertahanan Pasifik Barat Daya yang terpukul di
Filipina mulai melancarkan pukulan balasan dengan siasat “loncat kataknya”.
Satu persatu pulau-pulau antara Australia dan Jepang dapat direbut kembali.
Pada bulan April 1944 Sekutu telah mendarat di Irian Barat. Kedudukan Jepang
pun semakin terjepit.
Pada
tanggal 6 Agustus 1945 bom atom yang dijuluki little boy dijatuhkan di
kota Hirosima dan menewaskan 129.558 orang. Kemudian pada tanggal 9 Agustus
1945 kota Nagasaki dibom atom oleh Sekutu. Akibat kedua kota tersebut di bom,
Jepang menjadi tidak berdaya sehingga pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
2. Arti
Penting Sidang-Sidang BPUPKI dan PPKI bagi Persiapan Kemerdekaan dan
Pembentukan Negara Indonesia
BPUPKI
mengadakan sidang dua kali yaitu siding pertama tanggal 29 Mei - 1 Juli 1945
dan sidang kedua tanggal 10-16 Juli 1945. Pada sidang pertama BPUPKI pada
tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945, ternyata ada tiga pembicara yang mencoba secara
khusus membicarakan mengenai dasar negara. Pada sidang pertama juga, Ir.
Soekarno menyampaikan nama bagi dasar negara Indonesia yaitu Pancasila,
Trisila, atau Ekasila. Ir. Soekarno memberinya nama Pancasila yang artinya lima
dasar. Oleh karena itu setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya
Pancasila.
Pada
sidang BPUPKI II tanggal 10-16 Juli 1945, dibahas tentang rancangan
Undang-undang dasar (UUD) yang diserahkan pada sebuah panitia. Panitia itu bernama
Panitia Perancang UUD. Selain itu juga dibentuk panitia kecil Perancang UUD
1945 yang diketuai oleh Supomo.
Pada
tanggal 9 Agustus 1945 Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr. Radjiman
Wediodiningrat dipanggil oleh Jenderal Terauchi ke Dalath (Vietnam Selatan).
Pada pertemuan tersebut, Jenderal besar Terauchi tersebut menyampaikan bahwa
pemerintah kemaharajaan Jepang telah memutuskan untuk member kemerdekaan kepada
bangsa Indonesia. Untuk melaksanakannya telah dibentuk PPKI. Pelaksanaannya
dapat dilakukan segera setelah persiapan selesai. Wilayah Indonesia akan
meliputi seluruh bekas wilayah Hindia Belanda.
3.
Perbedaan dan Kesepakatan yang Muncul
dalam Sidang-Sidang BPUPKI dan PPKI
Setiap
persidangan BPUPKI selalu muncul beberapa perbedaan pendapat mengenai rumusan
dasar negara, mukadimah dan batang tubuh undang-undang dasar (UUD). Dalam
sidang BPUPKI I terdapat dua golongan yang berbeda pendapat, yaitu golongan
Islam yang menginginkan Indonesia ditegakkan menurut syariat Islam dan Golongan
Nasionalis yang menginginkan Indonesia ditegakkan berdasarkan paham kebangsaan.
Pada
sidang PPKI juga muncul beberapa perbedaan pendapat mengenai wilayah negara,
pemilihan presiden dan wakil presiden, rumusan dasar negara, kementerian, serta
pembagian daerah. Dalam sidang PPKI, perdebatan antara golongan nasionalis dan
golongan sekuler muncul kembali. Perbedaan tersebut terutama mengenai sila
pertama dalam rumusan dasar negara.
E. PERTANYAAN/TUGAS
1. Buatlah
peta konsep tentan Persiapan Kemerdekaan Indonesia sebagaimana diuraikan di
atas!
2. Jelaskan
proses berakhirnya kekuasaan Jepang di Indonesia!
3. Jelaskan
arti penting sidang BPUPKI bagi persiapan Kemerdekaan Indonesia!
4. Jelaskan
arti penting sidang PPKI bagi persiapan Kemerdekaan Indonesia!
5. Jelaskan
tentang perbedaan pendapat yang mucul dalam sidang BPUPKI dan PPKI!
F. DAFTAR PUSTAKA
Kurnia,
Anwar. 2007. IPS Terpadu SMP/MTs Kelas VIII. Yudhistira: Jakarta.
Fattah, Sanusi, dkk.
2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional: Jakarta.
Tim Abdi Guru. 2007. IPS Terpadu.
Penerbit Erlangga: Jakarta
PERISTIWA
SEKITAR PROKLAMASI DAN PEMBENTUKAN
NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
A. KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan Proses persiapan kemerdekaan Indonesia
B. INDIKATOR
1.
Menjelaskan
alasan jepang membentuk BPUPKI
2.
Mendiskripssikan
secara kronologis proses penyusunan dasar dan konstitusi untuk negara Indonesia
yang akan didirikan
3.
Mendeskripsikan
dibentuknya
PPKI dan peranannyadalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia
C. TUJUAN
Setelah
mengikuti pembelajaran, siswa mampu mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sekitar
proklamasi dan proses terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
D. DESKRIPSI MATERI
a. Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
1. Peristiwa
Rengasdengklok
Pada tanggal 16 Agustus
1945 pagi, Soekarno dan Hatta tidak dapat ditemukan di Jakarta. Mereka telah
dibawa oleh para pemimpin pemuda, di antaranya Sukarni, Yusuf Kunto, dan
Syudanco Singgih, pada malam harinya ke garnisun PETA (Pembela Tanah Air) di
Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang terletak sebelah Utara Karawang.
Pemilihan Rengasdengklok sebagai tempat pengamanan Soekarno Hatta, didasarkan
pada perhitungan militer.
2. Perumusan
Naskah Proklamasi
Sekitar pukul 21.00 WIB
tanggal 16 Agustus 1945 Soekarno Hatta sudah tiba di Jakarta dan langsung
menuju ke rumah Laksamana Muda Maeda, Jln Imam Bonjol No. 1 Jakarta untuk
menyusun teks proklamasi. Dalam kondisi demikian, peran Laksamana Muda Maeda
cukup penting. Pada saat-saat yang genting. Maeda menunjukkan kebesaran moralnya,
bahwa kemerdekaan merupakan aspirasi alamiah dan hak dari setiap bangsa
termasuk bangsa Indonesia.
3. Pelaksanaan
Proklamasi Kemerdekaan
Setelah rumusan teks
proklamasi selesai dirumuskan muncul permasalahan, siapa yang menandatangani
teks proklamasi? Soekarno mengusulkan agar semua yang hadir dalam rapat
tersebut menandatangani naskah proklamasi sebagai “Wakil-wakil Bangsa
Indonesia”. Usulan Soekarno tidak disetujui para pemuda sebab sebagian besar
yang hadir adalah anggota PPKI, dan PPKI dianggap sebagai badan bentukan
Jepang. Kemudian Sukarni menyarankan agar Soekarno Hatta yang menandatangani
teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia. Saran dan usulan Sukarni diterima.
4. Makna
dan Arti Penting Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Setelah berabad-abad
bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaan dan dilandasi oleh semangat
kebangsaan, dan telah mengorbankan nyawa maupun harta yang tidak terhitung jumlahnya,
maka peristiwa Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan titik
puncak perjuanagan tersebut.
Proklamasi kemerdekaan
merupakan peristiwa yang sangat penting dan memiliki makna yang sangat mendalam
bagi bangsa Indonesia.
b. Penyebaran
Berita Proklamasi dan Sikap Rakyat di Berbagai Daerah
Penyebaran proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945 di daerah Jakarta dapat dilakukan secara cepat dan
segera menyebar secara luas. Pada hari itu juga, teks proklamasi telah sampai
di tangan Kepala Bagian Radio dari
Kantor Domei. Kemudian berita proklamasi disiarkan tiga kali berturut-turut.
Penyebarluasan berita proklamasi juga dilakukan melalui media pers dan surat
selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa dalam penerbitannya tanggal 20 Agustus
1945 memuat berita proklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia. Harian Suara Asia di Surabaya merupakan Koran pertama yang
memuat berita proklamasi.
c. Terbentuknya
Negara Kesatuan dan Pemerintah Republik Indonesia serta Kelengkapannya
Negara RI yang
dilahirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya belum sempurna
sebagai suatu negara. Oleh karena itu langkah yang diambil oleh para pemimpin negara
melalui PPKI adalah menyusun konstitusi negara dan membentuk alat kelengkapan
negara. Untuk itu PPKI mengadakan sidang sebanyak tiga kali yaitu pada tanggal
18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945, dan 22 Agustus 1945.
1. Pembentukan
Komite Nasional
Sebagai tindak lanjut
dari sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 maka dibentuklah Komite Nasional Indonesia
(KNI). Komite Nasional Indonesia adalah badan yang akan berfungsi sebagai Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) sebelum diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu).
2. Pembentukan
Partai Nasional Indonesia
Pada tanggal 22 Agustus
1945 PPKI bersidang untuk yang ketiga kalinya dan menghasilkan keputusan antara
lain pembentukan Partai Nasional Indonesia, yang pada waktu itu dimaksudkan
sabagai satu-satunya partai politik di Indonesia (partai tunggal). Dalam
perkembangannya muncul Maklumat tanggal 31 Agustus 1945 yang memutuskan bahwa
gerakan dan persiapan Partai Nasional Indonesia ditunda dan segala kegiatan
dicurahkan ke dalam Komite Nasional. Sejak saat itu, gagasan satu partai tidak
pernah dihidupkan lagi.
3. Pembentukan
Badan Keamanan Rakyat
Badan Keamanan Rakyat
(BKR) ditetapkan sebagai bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang
(BPKKP), yang merupakan induk organisasi yang ditujukan untuk memelihara
keselamatan masyarakat. BKR tugasnya sebagai penjaga keamanan umum di
daerah-daerah di bawah koordinasi KNI daerah. Para pemuda bekas anggota Peta,
KNIL, dan Heiho segera membentuk BKR di daerah sebagai wadah perjuangannya.
Khusus di Jakarta dibentuk BKR Pusat untuk mengoordinasi dan mengendalikan BKR
di bawah pimpinan Kaprawi.
d. Dukungan
Daerah terhadap Pembentukan Negara Kesatuan dan Pemerintah Indonesia
Dukungan terhadap negara kesatuan dan
pemerintah Republik Indonesia juga datang dari rakyat dan pemuda. Berikut ini
beberapa peristiwa sebagai wujud dukungan rakyat secara spontan terhadap
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia:
1. SulawesiSelatan
2. Di
Bali
3. Gorontalo
4. Rapat
Raksasa di Lapangan Ikada
5. Terjadinya
Insiden Bendera di Hotel Yamato, Surabaya
6. Di
Yogyakarta
7. Sumatera
Selatan
8. Pertempuran
Lima Hari di Semarang
9. Di
Bandung
10. Kalimantan
11. Sulawesi
Utara
E. PERTANYAAN/TUGAS
1. Jelaskan
mengapa pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di siarkan, orang Jepang
marah-marah? Dan mengapa pemerintah Jepang menganggapnya sebagai suatu
kekeliruan yang harus diralat?
2. Meskipun
Indonesia sudah merdeka, Belanda masih ingin menguasai Indonesia kembali.
Jelaskan!
3. Jelaskan
latar belakang terjadinya Pertempuran Lima Hari di Semarang!
4. Jelaskan
makna dari rapat raksasa di Lapangan Ikada!
5. Jelaskan
mengapa proklamasi kemerdekaan mempunyai makna yang sangat penting bagi bangsa
Indonesia?
F. DAFTAR PUSTAKA
Kurnia,
Anwar. 2007. IPS Terpadu SMP/MTs Kelas VIII. Yudhistira: Jakarta.
Fattah, Sanusi, dkk.
2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional: Jakarta.
Tim
Abdi Guru. 2007. IPS Terpadu. Penerbit Erlangga: Jakarta
BENTUK-BENTUK
HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL
DALAM
KEHIDUPAN MASYARAKAT
A.
KOMPETENSI
DASAR
Mendeskripsikan bentuk-bentuk hubungan sosial dan Mendeskripsikan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat
B.
INDIKATOR
1.
Mengidentifikasi
bentuk-bentuk hubungan sosial.
2.
Mengidentifikasi
faktor-faktor pendorong terjadinya hubungan sosial.
3.
Mengidentifikasi
dampak-dampak hubungan sosial.
- Mendeskripsikan peran pranata keluarga dalam pembentukan kepribadian.
- Mengidentifikasi fungsi pranata sosial.
- Mengidentifikasi jenis-jenis pranata sosial.
C.
TUJUAN
Siswa
mampu mendeskripsikan bentuk-bentuk hubungan sosial serta mendeskripsikan
pranata sosial dalam kehidupan masyarakat.
D.
DESKRIPSI MATERI
a.
Hubungan
Sosial
1. Bentuk-Bentuk
Hubungan Sosial Asosiatif
Hubungan sosial asosiatif memiliki
bentuk-bentuk yaitu kerjasama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi.
2. Bentuk-bentuk
hubungan Sosial Disosiatif
Hubungan sosial disosiatif memiliki
bentuk-bentuk yaitu Persaingan, kontravensi, pertentangan/perselisihan
b.
Pranata
Sosial
1. Pengertian
dan Fungsi Pranata Sosial
Pranata sosial adalah suatu sistem
tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk
memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal
dari bahasa asing social institutions,
itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang mengartikannya sebagai lembaga
kemasyarakatan. Pranata sosial mempunyai fungsi yaitu:
-
Memberikan pedoman kepada anggota
masyarakat dalam hal bertingkah laku dan bersikap dalam menghadapi masalah
kemasyarakatan.
-
Menjaga keutuhan dan integrasi
masyarakat
-
Memberikan pegangan kepada masyarakat
untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, artinya sistem pengawasan
masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.
2. Ciri-ciri
Pranata Sosial
Adapun ciri-ciri atau karakteristik Pranata sosial
adalah meliputi hal-hal berikut:
-
Memiliki lambing-lambang/symbol
-
Memiliki tata tertib dan tradisi
-
Memiliki satu atau beberapa tujuan
-
Memiliki nilai
-
Memiliki usia lebih lama (tingkat
kekekalan tertentu)
-
Memiliki alat kelengkapan
3. Penggolongan
Pranata Sosial
Tipe atau penggolongan pranata sosial:
-
Berdasarkan perkembangannya
-
Berdasarkan sistem nilai
-
Berdasarkan penerimaan masyarakat
-
Berdasarkan faktor penyebarannya
-
Berdasarkan fungsinya
4. Macam-Macam
Pranata
Adapun macam-macam pranata sosial yang sangat
penting dalam kehidupan masyarakat antara lain, pranata keluarga, pranata
agama, pranata ekonomi, pranata pendidikan, dan pranata politik.
E.
PERTANYAAN/TUGAS
1. Jelaskan
pengertian dari pranata sosial!
2. Jelaskan
pelaksanaan pranata politik yang pernah dilakukan di lingkungan tempat
tinggalmu!
3. Jelaskan
perbedaan pendidikan formal dan nonformal!
4. Jelaskan
bentuk-bentuk kerjasama dengan disertai contoh masing-masing!
5. Jelaskan
mengapa keluarga dianggap sebagai media sosialisasi yang pertama dan terutama!
F.
DAFTAR
PUSTAKA
Kurnia,
Anwar. 2007. IPS Terpadu SMP/MTs Kelas VIII. Yudhistira: Jakarta.
Fattah, Sanusi, dkk. 2008. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional:
Jakarta.
Tim
Abdi Guru. 2007. IPS Terpadu. Penerbit Erlangga: Jakarta
PENGENDALIAN SOSIAL
A.
KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan
pengendalian penyimpangan sosial
B.
INDIKATOR
1.
Mengidentifikasi
jenis pengendalian penyimpangan sosial.
2. Menguraikan peran lembaga-lembaga pengendalian sosial.
C.
TUJUAN
Siswa mampu
mendeskripsikan upaya pengendalian penyimpangan sosial.
D.
DESKRIPSI
MATERI
Pengendalian
sosial adalah suatu cara dan proses, baik yang terencana ataupun tak terencana,
dalam upaya manusia untuk mengendalikan individu, kelompok, ataupun masyarakat
untuk dapat berperilaku selaras atau sesuai dengan norma-norma dan nilai yang
berlaku di dalam masyarakat.
a. Macam-macam
pengendalian sosial
Pengendalian sosial dapat dibedakan
menjadi:
1. Berdasarkan
waktu pelaksanaannya
2. Berdasarkan
sifatnya
3. Berdasarkan
cara atau Perlakuan Pengendalian Sosial
4. Berdasarkan
Pelaku Pengendalian Sosial
b. Tahap
Pengendalian sosial
Sebagai suatu proses, pengendalian
sosial yang berlaku di masyarakat dapat dibedakan menjadi berikut ini:
1. Tahap
sosialisasi atau Pengenalan
2. Tahap
Penekanan Sosial
3. Tahap
Pendekatan Kekuasaan/Kekuatan
c. Bentuk-Bentuk
Pengendalian sosial
Dalam penerapannya, pengendalian sosial
mempunyai beberapa bentuk, seperti gosip, teguran, hukuman atau sanksi, serta
pendidikan dan agama.
d. Peran
Pranata Sosial dalam Upaya Pengendalian Sosial
Keberhasilan suatu upaya pengendalian
sosial tidak terlepas dari peran pranata sosial di masyarakat. Peran pranata
sosial sendiri adalah berusaha menegakkan dan menjalankan nilai dan norma
sosial agar tercipta suatu kondisi kehidupan masyarakat yang aman, selaras, dan
tertib sesuai dengan peraturan atau ketetapan yang berlaku. Berikut ini adalah
pranata sosial yang berperan besar dalam upaya menciptakan ketertiban dan
pengendalian sosial yaitu pranata keluarga, pranata agama, pranata ekonomi,
pranata pendidikan, pranata politik.
E.
PERTANYAAN/TUGAS
1. Jelaskan
pengertian dari pengendalian sosial!
2. Jelaskan
bentuk-bentuk pengendalian sosial berdasarkan waktu pelaksanaannya!
3. Jelaskan
peran pranata keluarga dalam upaya pengendalian sosial!
4. Jelaskan
peran pranata pendidikan dalam upaya pengendalian sosial!
5. Jelaskan
peran tokoh agama dalam pengendalian sosial di masyarakat!
F.
DAFTAR
PUSTAKA
Kurnia,
Anwar. 2007. IPS Terpadu SMP/MTs Kelas VIII. Yudhistira: Jakarta.
Fattah,
Sanusi, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional: Jakarta.
Tim
Abdi Guru. 2007. IPS Terpadu. Penerbit Erlangga: Jakarta
ANGKATAN KERJA DAN TENAGA KERJA SEBAGAI SUMBER DAYA
DALAM KEGIATAN EKONOMI
A.
KOMPETENSI DASAR
Mendes-kripsikan
permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam
kegiatan ekonomi, serta peranan
pemerintah dalam upaya penainggulangannya
B.
INDIKATOR
1.
Menjelaskan
pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja
2.
Menganalisis
hubungan antara jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja dan
pengangguran
3.
Mengidentifikasi
permasalahan dasar yang berhubungan dengan tenaga kerja di Indonesia (jumlah, mutu, persebarandan
angka pengangguran)
4.
Mengidentifikasi dampak pengangguran terhadap keamanan
lingkungan
5.
Mengidentifikasi
peningkatan mutu tenaga kerja
6.
Mengidentifikasi
peranan pemerintah dalam mengatasi masalah tenaga kerja di Indonesia
C.
TUJUAN
Siswa
mampu mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja sebagai sumber daya dalam
kegiatan ekonomi, serta peranan pemerintah dalam upaya penanggulangannya.
D.
DESKRIPSI
MATERI
a. Ketenagakerjaan
1. Tenaga
Kerja
Tenaga kerja adalah setiap orang
yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Tenaga kerja dapat juga diartikan
sebagai penduduk yang berada dalam batas usia kerja. Tenaga kerja disebut juga
golongan produktif. Tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Penduduk yang termasuk angkatan kerja
terdiri atas orang yang bekerja dan menganggur. Secara umum tenaga kerja dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja rohani dan tenaga kerja
jasmani
2. Angkatan
Kerja
Angkatan kerja terdiri atas orang
yang bekerja dan menganggur. Penduduk yang bekerja adalah penduduk yang
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk memperoleh
penghasilan. Adapun pengangguran adalah orang yang tidak bekerja dan sedang
mencari pekerjaan.
Pengangguran merupakan masalah yang
sering dihadapi oleh pemerintah. Jenis-jenis pengangguran dapat dilihat
berdasarkan penyebab dan sifatnya.
-
Jenis pengangguran berdasarkan
penyebabnya dapat dibedakan menjadi, pengangguran konjungtur, pengangguran
struktural, pengangguran friksional, pengangguran musiman, pengangguran
teknologi, dan pengangguran voluntary.
-
Jenis pengangguran berdasarkan sifatnya
dapat dibedakan menjadi, pengangguran terbuka, setengah menganggur, dan
pengangguran terselubung.
3. Kesempatan
Kerja
Kesempatan kerja adalah jumlah
lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat. Kesempatan kerja erat hubungannya
dengan kemampuan perusahaan-perusahaan dalam menyediakan atau menyerap tenaga
kerja. Semakin banyak jumlah kesempatan kerja yang tersedia semakin banyak
tenaga kerja yang terserap (dipekerjakan).
b. Masalah
Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja di Indonesia
Tenaga kerja merupakan faktor
penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Akan tetapi tenaga kerja juga
dapat menjadi faktor penghambat apabila tenaga kerja yang ada mendatangkan
berbagai macam masalah. Ketenagakerjaan di Indonesia masih kurang optimal dalam
mendorong pembangunan ekonominya. Berikut ini berbagai bentuk masalah
ketenagakerjaan yang sering dihadapi
oleh pemerintah:
-
Tingkat pengangguran yang tinggi
-
Meningkatnya angkatan kerja
-
Mutu tenaga kerja yang rendah
-
Persebaran tenaga kerja yang tidak
merata.
c. Peran
Pemerintah Menanggulangi Masalah Ketenagakerjaan
Masalah ketenagakerjaan di
Indonesia cukup banyak dan menyangkut berbagai bidang kehidupan seperti
ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum. Hal ini perlu penanganan yang serius
dari pemerintah ataupun swasta. Upaya pemerintah dalam mengatasi masalah
ketenagakerjaan diwujudkan dalam bentuk-bentuk kebijakan:
-
Meningkatkan mutu tenaga kerja
-
Memperluas kesempatan kerja
-
Memperluas pemerataan lapangan kerja
-
Memperbaiki sistem pengupahan
E.
PERTANYAAN/TUGAS
1. Tenaga
kerja Indonesia banyak yang bekerja di luar negeri. Ada yang bekerja sebagai
buruh pabrik namun ada juga yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Jelaskan mengapa banyak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri!
2. Tiap
tahun jumlah pengangguran selalu bertambah, dan menjadi beban negara, jelaskan
bagaimana caranya supaya tidak terjadi lagi penambahan jumlah pengangguran!
3. Jelaskan
mengapa pengangguran friksional disebut pengangguran yang bersifat sederhana?
4. Jelaskan
hubungan laju pertumbuhan penduduk dengan angkatan kerja!
5. Jelaskan
bagaimana krisis ekonomi mempengaruhi tenaga kerja di Indonesia?
F.
DAFTAR
PUSTAKA
Kurnia,
Anwar. 2007. IPS Terpadu SMP/MTs Kelas VIII. Yudhistira: Jakarta.
Fattah, Sanusi, dkk. 2008. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional:
Jakarta.
Tim
Abdi Guru. 2007. IPS Terpadu. Penerbit Erlangga: Jakarta
PELAKU-PELAKU EKONOMI
DALAM
SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
A.
KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem
perekonomian Indonesia
B.
INIDKATOR
1. Mendeskripsikan arti
sistem perekonomian dan
macam-macamnya
2. Mengidentifikasi kebaikan dan kelemahan
macam-macam sistem ekonomi
3. Mengidentifikasi ciri-ciri utama perekonomian
Indonesia
4. Mengidentifikasi kebaikan dan kelemahan
sistem perekonomian Indonesia
C.
TUJUAN
Setelah
mendapatkan pelajaran, siswa mampu mendeskripsikan pelaku-pelaku ekonomi dalam
sistem perekonomian Indonesia.
D.
DESKRIPSI
MATERI
a. Sistem
Ekonomi
1. Pengertian
Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu aturan
dan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (konsumen, produsen,
pemerintah) dalam menjalankan kegiatan ekonomi untuk mencapai suatu tujuan.
Setiap negara mempunyai sistem perekonomian yang berbeda-beda. Hal ini
dipengaruhi selain oleh ideologi suatu bangsa juga dikarenakan perbedaan budaya
dan pandangan politik di setiap negara. Sistem perekonomian yang dianut bangsa Indonesia
berbeda dengan sistem perekonomian yang dianut negara Malaysia, Thailand,
Australia, Inggris, Italia.
2. Macam-Macam
Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi yang dianut berbagai
negara merupakan hasil perkembangan sejarah serta tanggapan suatu bangsa atas
pergolakan zaman. Secara umum sistem ekonomi dalam perekonomian suatu negara
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sistem ekonomi liberal, sistem
ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi campuran.
b. Sistem
Ekonomi Indonesia
Pada awalnya Indonesia menganut
sistem ekonomi liberal, dimana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada
masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh
Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem
ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi
yang di anut oleh bangsa Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi
ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa reformasi,
pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem
inilah yang masih berlaku di Indonesia
c. Pelaku
Utama dalam Sistem Perekonomian Indonesia
Pelaku kegiatan ekonomi yang
menjadi kekuatan sistem perekonomian di Indonesia adalah perusahaan negara,
perusahaan swasta, dan koperasi. Ketiga pelaku ekonomi tersebut akan
menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi kerakyatan. Sebuah
sistem ekonomi akan berjalan dengan baik jika pelaku-pelakunya dapat saling
bekerjasama dengan baik pula dalam mencapai tujuan-tujuannya. Dengan demikian
sikap saling mendukung di antara pelaku ekonomi sangat dibutuhkan dalam rangka
mewujudkan ekonomi kerakyatan.
E.
PERTANYAAN/TUGAS
1. Jelaskan
mengapa negara-negara di dunia memilih sistem ekonomi campuran!
2. Jelaskan
perbedaan antara sistem ekonomi liberal, sosialis, dan campuran!
3. Jelaskan
hal-hal yang menjadi pola dasar pemikiran dalam sistem ekonomi kerakyatan!
4. Jelaskan
peran swasta bagi perekonomian Indonesia!
5. Jelaskan
mengapa sistem ekonomu penting bagi setiap negara di dunia!
F.
DAFTAR
PUSTAKA
Kurnia,
Anwar. 2007. IPS Terpadu SMP/MTs Kelas VIII. Yudhistira: Jakarta.
Fattah, Sanusi, dkk. 2008. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional:
Jakarta.
Tim
Abdi Guru. 2007. IPS Terpadu. Penerbit Erlangga: Jakarta
PAJAK
A.
KOMPETENSI
DASAR
Mendes-kripsikan fungsi pajak dalam perekonomian nasional
B.
INDIKATOR
1.
Mendefinisikan
pengertian pajak dan retribusi.
2.
Mengidentifikasi
sifat dan penetapan tarif pajak.
3.
Membedakan
pajak langsung
dengan pajak tidak
langsung.
4.
Menjelaskan perbedaan pajak
pusatdengan pajak daerah beserta contohnya Mengidentifikasi unsur-unsur„Orang
Bijak Taat pajak“
5. Menjelaskan fungsi dan peranan
pajak dalam kehidupan suatu negara.
6. Mengidentifikasi jenis-jenis pajak yang ditanggung oleh
keluarga.
7.
Mengidentifikasi
sanksi-sanksi terhadap wajib pajak yang melalaikan kewajibannya.
8. Mengaplikasikan kesadaran membayar pajak
yang berpegang pada ‘‘Orang Bijak Taat pajak“
C.
TUJUAN
Setelah
mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu mendeskripsikan fungsi pajak
dalam perekonomian nasional.
D.
DESKRIPSI
MATERI
a. Pajak
dalam Perekonomian Indonesia
1. Pengertian
Pajak
Pajak adalah iuran yang harus
dibayar oleh wajib pajak (masyarakat) kepada negara (pemerintah) berdasarkan
undang-undang dan tidak memperoleh balas jasa secara langsung. Pajak diatur
dalam UUD 1945 pasal 23 ayat (2).
Adapun pengertian pajak menurut
Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, bahwa pajak adalah iuran rakyat kepada kas
negara berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat balas
jasa secara langsung yang dapat ditunjuk dan digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.
2. Ciri-Ciri
Pajak
Ciri-ciri pajak dapat diuraikan sebagai berikut:
-
Pajak merupakan iuran wajib yang
bersifat dapat dipaksakan.
-
Pemungutan pajak dilakukan berdasarkan
undang-undang.
-
Wajib pajak tidak mendapatkan balas jasa
secara langsung.
-
Pajak digunakan untuk kepentingan umum.
3. Dasar
Pemungutan Pajak
Berikut dasar pemungutan pajak:
-
UU No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan.
-
UU No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak
Penghasilan (PPh)
-
UU No. 18 Tahun 2000 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN
dan PPnBM)
-
UU No. 19 Tahun 2000 tentang Penagihan
Pajak dengan Surat Paksa
-
UU No. 20 Tahun 2000 tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
4. Prinsip-prinsip
Pemungutan Pajak
Supaya pemungutan pajak benar-benar
efektif, terdapat lima prinsip yang harus dijalankan dalam pelaksanaan
pemungutan pajak yaitu prinsip keadilan, prinsip kepastian, prinsip
kecocokan/kelayakan, prinsip ekonomi.
5. Unsur-Unsur
Pajak
Setiap pajak terdiri atas beberapa
unsur. Berikut yang menjadi unsur-unsur pajak yaitu subjek pajak, objek pajak,
dan tarif pajak.
6. Jenis-Jenis
Pajak
Pajak dapat dibedakan menjadi beberap kelompok yaitu
pajak berdasarkan pihak yang memungut, berdasarkan sifat, dan berdasarkan
golongan.
Pajak berdasarkan pihak yang memungut terdiri dari
Pajak negara,dan pajak daerah.
Pajak berdasarkan sifatnya yaitu pajak subjektif dan
pajak objektif.
Pajak berdasarkan golongan terdiri dari pajak
langsung dan pajak tidak langsung.
b. Contoh
Pajak yang Ditanggung Keluarga
Pajak yang ditanggung keluarga adalah PBB, PPh, PPN,
dan PPnBM.
c. Fungsi
Pajak dalam Perekonomian Indonesia
Pajak yang dipungut dari wajib
pajak mempunyai beberapa fungsi, antara lain sebagai sumber pendapatan negara,
pengatur kegaitan ekonomi, pemerataan pembangunan dan pendapatan masyarakat,
dan sebagai sarana stabilitas ekonomi.
E.
PERTANYAAN/TUGAS
1. Jelaskan
mengenai prinsip keadilan pada pemungutan pajak!
2. Jelaskan
perbedaan antarasubjek pajak dengan objek pajak!
3. Jelaskan
akibat jika pemerintah menetapkan tarif pajak yang tinggi!
4. Pak
Renaldi seorang pengusaha dan mempunyai seorang isteri dan tiga orang anak
sebagai wajib pajak dalam negeri. Pak Renaldi berpenghasilan Rp 10.000.000,-
per bulan. Hitung PPh yang harus dibayar Pak Renaldi per tahun.
5. Bu
Indri membeli apartemen dengan harga Rp 25.000.000,-. Pajak yang berlaku
sebesar 20%. Berapakah besarnya PPnBM yang harus dibayar oleh Bu Indri?
F.
DAFTAR
PUSTAKA
Kurnia,
Anwar. 2007. IPS Terpadu SMP/MTs Kelas VIII. Yudhistira: Jakarta.
Fattah, Sanusi, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan
Sosial. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.
Tim
Abdi Guru. 2007. IPS Terpadu. Penerbit Erlangga: Jakarta
PERMINTAAN
DAN PENAWARAN
SERTA
TERBENTUKNYA
HARGA PASAR
A.
KOMPETENSI
DASAR
Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta terben-tuknya harga pasar
B.
INDIKATOR
1.
Mendeskripsikan pengertian
permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan barang / jasa
2.
Menjelaskan
hubungan antara permintaan barang/jasa dengan harga barang / jasa tersebut.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus